Pengertian Jagat Raya

Jagat Raya merupakan ruang yang sangat luas tak terbatas. Jagat raya terdiri atas bermilyar-milyar galaksi, dan setiap galaksi terdiri atas bermilyar-milyar bintang. Benda-benda langit yang bertebaran di jagat raya sebenarnya masingmasing terikat pada suatu susunan atau kumpulan-kumpulan tertentu.

Benda-benda langit ini ada yang bisa terlihat secara langsung dengan mata telanjang maupun dengan teropong yang besar. Besar kecilnya ukuran benda-benda langit yang terlihat bisa disebabkan jarak antara benda-benda langit yang sangat jauh. Apabila langit dalam keadaan cerah, kita akan melihat bintang-bintang di langit yang jumlahnya sangat banyak.

Teori Terjadinya Jagat Raya

1. Teori Ledakan Besar (Big Bang)
Berdasarkan teori jagat raya mengembang, dahulu kala galaksigalaksi pernah saling berdekatan. Dengan demikian, mungkin semua galaksi dalam jagat raya berasal dari masa tunggal. Dalam keadaan masa tunggal, jagat raya memiliki suhu dan energi sangat besar. Untuk itu, hanya ledakan besarlah yang dapat menghancurkan masa tunggal menjadi serpihan-serpihan sebagai awal jagat raya. Teori ini didukung oleh Stephen Hawking, seorang ahli fisika teoretis.

2. Teori Keadaan Tetap
Teori ini dipelopori oleh Fred Hoyle. Ia berpendapat bahwa materi baru (hydrogen) diciptakan setiap saat untuk mengisi ruang kosong yang timbul dari pengembangan jagat raya. Dalam kasus ini jagat raya tetap dan akan selalu tampak sama. Teori ini bertentangan dengan hukum kekekalan energi, yakni energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi hanya dapat berubah bentuk.

Pandangan Manusia Terhadap Jagat Raya

Beberapa pandangan mengenai jagat raya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Egosentris / Antroposentris, yaitu anggapan bahwa yang menjadi pusat alam semesta adalah manusia.
2. Geosentris, yaitu anggapan bahwayang menjadi pusat jagat raya adalah bumi.
3. Heliosentris, yaitu anggapan bahwa yang menjadi pusat jagat raya adalah matahari.
4. Galaktosentris, yaitu anggapan bahwa yang menjadi pusat jagat raya adalah galaksi.

Untuk lebih mengenal beberapa anggapan atau pandangan manusis mengenai jagat
raya, kita kenal pandangan beberapa ahli berikut:

1. Eodoxus
Eodoxus mengamati adanya gerakan rektograde benda-benda langit. Dia berpendapat bahwa bumi diam dan berada di tengah-tengah jagat raya.

2. Claudius Ptolomeus / Ptolemy (140 M)
bumi berada dalam keadaan diam di jagat raya, kemudian berturut-turut dikelilingi oleh Bulan, Venus, Mercurius, Matahari, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Ketujuh benda langit tersebut selalu beredar mengelilingi bumi menjalani lintasan masing-masing yang berbentuk lingkaran dan berturut-turut semakin jauh letaknya dari bumi, semakin besar pula bentuk lingkarannya.

3. Nicolas Copernicus (1473-1543 M)
tokoh pertama yang memiliki pandangan heliosentris, yakni matahari sebagai pusat tata surya. Didalam system heliosentris ini, bintang-bintang masih dianggap melekat pada sebuah bola langit, dan beredar mengelilingi matahari.

4. Tycho Brahe (1546-1601 M)
Memadukan geosentris dan heliosentris, sehingga ia berpendapat terdapat dua pusat jagat raya yaitu bumi dan matahari.

Persamaan Teori Ptolomeus, Copernicus, dan Tycho Brahe:
a. Terdapat pusat (pengendali tata surya atau jagat raya).
b. Bintang ditempatkan pada bagian paling luar sphere.
c. Sepakat terdapat satu bola langit.
d. Bulan adalah satelit bumi sehingga pasti beredar mengelilingi bumi.
e. Bentuk orbit berupa lingkaran.