Universitas Hasanuddin, yang kemudian disingkat Unhas, merupakan sebuah perguruan tinggi negeri di kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia, yang berdiri pada 10 September 1956. Perguruan tinggi ini semula merupakan pengembangan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ketika Bung Hatta masih menjadi Wakil Presiden. Kampus Unhas semula dibangun di Baraya atau Kampus Barayya.

Namun, awal tahun 1980-an, ketika Rektor dijabat Prof. Dr. Ahmad Amiruddin, Kampus Unhas dipindahkan ke Tamalanrea, karena Kampus Barayya pada saat itu sering jadi langganan banjir ketika musim hujan tiba. Saat itu kampus Barayya berada di dekat kanal, sehingga mahasiswa dan dosen untuk masuk ke dalam ruangan kampus, mereka harus menggunakan perahu.

Sejarah

Mengawali berdirinya Universitas Hasanuddin secara resmi pada tahun 1956, di kota Makassar pada tahun 1947 telah berdiri Fakultas Ekonomi yang merupakan cabang Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Jakarta berdasarkan keputusan Letnan Jenderal Gubernur Pemerintah Hindia Belanda Nomor 127 tanggal 23 Juli 1947.

Karena ketidakpastian yang berlarut-larut dan kekacauan di Makassar dan sekitarnya maka fakultas yang dipimpin oleh Drs L.A. Enthoven (Direktur) ini dibekukan dan baru dibuka kembali sebagai cabang Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 7 Oktober 1953 di bawah pimpinan Prof. Drs. G.H.M. Riekerk.

Fakultas Ekonomi benar-benar hidup sebagai cikal bakal Universitas Hasanuddin setelah dipimpin acting ketua Prof. Drs. Wolhoff dan sekretarisnya Drs. Mohammad Baga pada tanggal 1 September 1956 sampai diresmikannya Universitas Hasanuddin pada tanggal 10 September 1956.

Baca juga : Universitas Sumatera Utara

Jalur Seleksi Penerimaan

Jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri)

SNMPTN adalah seleksi penerimaan calon mahasiswa tanpa ujian tulis. Hanya dapat diikuti oleh siswa kelas 12 yang akan mengikuti Ujian Nasional pada tahun itu. Dilaksanakan secara nasional berdasarkan prestasi akademik sesuai ketentuan SNMPTN. Pada tahun 2016, kuota yang disediakan minimal 40%.

Pada tahun 2017 hingga 2019, kuota yang disediakan untuk Jalur SNMPTN dikurangi, yaitu minimal 30%. Kemudian pada tahun 2020, kuota Jalur SNMPTN lagi diturunkan menjadi minimal 20%.

alur SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri)

SBMPTN adalah seleksi penerimaan calon mahasiswa melalui ujian tulis. Dapat diikuti oleh lulusan 3 tahun terakhir. Mulai tahun 2019, setiap tamatan SMA yang hendak mendaftar melalui Jalur SBMPTN harus mengikuti terlebih dahulu Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), yang terdiri dari 3 jenis kelompok ujian, yaitu kelompok ujian Sains dan Teknologi (Saintek), kelompok ujian Sosial dan Humaniora (Soshum), dan kelompok ujian Campuran (gabungan Saintek dan Soshum).

Materi yang diujikan adalah TKPA (TPA, Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris), TKD Saintek (Matematika IPA, Fisika, Kimia, Biologi), dan TKD Soshum (Sejarah, Geografi, Ekonomi, Sosiologi).

Jalur Mandiri

Jalur Mandiri adalah seleksi penerimaan calon mahasiswa yang dilaksanakan oleh Universitas Hasanuddin. Kuota yang disediakan untuk Jalur Mandiri adalah maksimal 30%. Jalur Mandiri yang dilaksanakan terbagi atas 4, yaitu:

  • Jalur Kepemimpinan
  • JNS (Jalur Non Subsidi)
  • POSK (Prestasi Olahraga, Seni, dan Keilmuan)
  • Kelas Internasional (International Undergraduate Program)